UNS Usulkan Pengelolaan Bidikmisi Terpisah

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta meminta supaya pengelolaan beasiswa Bidikmisi mulai tahun depan terpisah. Selama ini pengelolaan beasiswa tersebut bercampur menjadi satu dengan panitia pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Hal itu supaya lebih menyinkronkan data penerima mahasiswa beasiswa Bidikmisi.

Hal ini dikemukakan oleh Pembantu Rektor (PR) I Bidang Akademik UNS Sutarno. Ia telah disampaikan pihaknya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terutama melalui Pembelajaran dan Mahasiswa (Belmawa) beberapa waktu lalu.



"Sudah kami usulkan ke pusat (Kemendikbud) lewat Belmawa tentang perbaikan jumlah kuota Bidikmisi. Biar lebih sinkron, pas, dan enak. Meski terpisah tetapi masih dalam satu payung yang sama. Ini sudah disampaikan dalam komisi rapat bersama, yang dibentuk (panitia) SNMPTN pusat sebelumnya," ujar Sutarno di kampus setempat.

Menurutnya pemisahan tersebut perlu, mengingat hampir semua perguruan tinggi negeri (PTN) mengalami ketidaksinkronan terhadap jumlah kuota penerima beasiswa Bidikmisi.

Dia mencontohkan, UNS pada tahun 2013 ini mengetahui hanya menerima kuota Bidikmisi sejumlah 1.020, sama seperti tahun sebelumnya. Namun kenyataannya dalam pengumuman resmi, Kemendikbud menyebut ada 1.320 mahasiswa yang diterima dalam Bidikmisi.

Melihat hal demikian, UNS segera langsung mengkonfirmasi pusat dan ancang - ancang mencari dana tambahan dari dalam maupun luar UNS untuk menutup kuota 300 tersebut, jika pengajuan tambahan Bidikmisi sejumlah 300 tidak disetujui nantinya. Beruntung, yang mengajukan beasiswa Bidikmisi di UNS mencapai lebih dari 1.400.

No comments:

Post a Comment